Peluang Usaha Pengembangbiakan Lovebird ( Agapornis ).
Peluang usaha ini gampang–gampang susah, itu kata yang tepat untuk budidaya burung ini. Tips untuk breeder
pemula, biasanya kendala breeder pemula adalah pembedaan jenis kelamin burung.
Dan burung ini termasuk burung yang tidak mau di jodohkan paksa. Oleh karena
itu Tips nya adalah dengan sistem
perkawinan massal. Jadi awalnya
campurkan burung dalam satu kandang, maka mereka akan terlihat mencari pasangan sendiri
dan akhirnya pasangan yang cocok akan sering bersama.
Lantas
setelah kelihatan berpasangan, ambil pasangan tersebut dan taruh dalam kandang
perkawinan dengan ukuran panjang 150 cm dan lebar dan tinggi 100 cm. Kandang
dilengkapi sarang tempat bertelur bisa dibuat dengan papan ukuran panjang 20
-25 cm, lebar 20 -25 cm, tinggi 15-20 cm. Bahan sarang di pilih yg halus
seperti daun pinus, jerami. Agar aman dari tikus kandang di
buat dari kawat
strimin. Dan jangan
lupa kandang perkawinan harus diletakan di tempat yg tenang.
- Karakter Dasar Lovebird
- Mudah beradaptasi, burung Love Bird sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
- Tukang teriak dan petarung. Apabila mendengar suara burung Love Bird lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
- Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Variasi pakan yang kurang tepat, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Love Bird lain dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
- Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
- Tidak mudah stress. Burung jenis ini sudah ratusan tahun ditangkarkan oleh manusia.
- Menyenangi lingkungan yang sejuk. Burung Love Bird sangat menyenangi suhu yang sejuk.
- Burung Koloni dan berkelompok. Sebaiknya peliharalah beberapa ekor burung Love Bird dalam satu rumah. Karena apabila burung ini sendirian, maka lama kelamaan burung Love Bird akan menjadi stress.
- Perkawinan Lovebird
- Kebutuhan Pakan Ternak Lovebird
Untuk menjaga kualitas indukan maka pemenuhan gizi harus
diperhatikan. Bisa dengan pemberian jagung muda. Setiap hari seekor indukan
mampu menghabiskan 2 tongkol jagung. Pakan lain berupa campuran milet putih,
milet merah, gabah, kenari seed dan kuaci. Perbandingannya 2:1:1:1:0.5 .
Biaya pakan perbulan untuk
10 pasang Lovebird sekitar 200.000/ bulan. Dengan
Rincian Rp 100.000 untuk pembelian jagung dan Rp 100.000 untuk pakan milet.
- Penanganan Peranakan Lovebird
Anakan yang sudah disapih dipelihara dalam kandang
pembesaran berukuran tinggi 40 cm, panjang dan lebar 30 cm. Agar suhu tetap
hangat kandang harus dilengkapi lampu. Pakan untuk bayi lovebird adalah bubur
bayi dengan milet putih 2kg, milet merah 2 kg, gabah 1 kg, kenari seed 1 kg,
dan kuaci 1 ons. Bahan–bahan ini di blender sampai halus ketika masih kering.
Kemudian di encerkan dengan air sehingga menjadi pasta. Anakan lovebird di
suapi tiap 2 jam sekali, dengan sendok kecil. Ketikan anakan sudah berumur satu
bukan penyuapan hanya dilakukan 1 kali sehari.
- Kendala Budidaya Lovebird
Kendala yang dihadapi dalam budidaya lovebird ini adalah
serangan tikus, dan kematian anakan di usia kurang dari satu bulan. Tips
penanganan kendala, untuk tikus kandang dibuat dari kawat strimin dan sering di
kontrol. Untuk kematian di bawah satu bulan dengan cara penyapihan dan
pemberian pakan yang rutin. Tiap 2 bulan sekali di semprotkan disinfektan ke
seluruh bagian kandang.
- Cara Menyilangkan Lovebird
Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang
indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya
direncanakan suatu pengembangbiakan
lovebird dengan pola warna tertentu. Hal
ini memang memungkinkan dan sudah banyak
yang berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu. Biasanya
warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat tinggi.
Dalam merencanakan
warna bulu pada pengembangbiakan lovebird tidak dapat dilepaskan dari hukum genetik. Secara umum, demikian
disebutkan Siti Nuramaliati Prijono dalam
buku berjudul Lovebird, telah
diketahui bahwa dari pasangan yang dikawinkan maka sifat anak-anak 50%
meniru induk betina dan 50% meniru induk
jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan perpaduan setengah sifat
induk jantan dan setengah sifat induk betina. Sifat-sifat yang diturunkan ini
pun masih dipengaruhi oleh sifat resesif dan sifat dominan yang dimiliki oleh
pasangan yang dikawinkan.
Untuk
menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat diperkirakan setelah suatu
pasangan yang berlainan sifatnya (dalam hal ini warna bulu) menurunkan
dua-tiga periode keturunan. Bila keturunan pada
periode-periode tersebut cenderung mempunyai hasil yang relatif sama
maka dapat diperkirakan sifat dominan dan resesif yang ada pada induk jantan
dan atau induk betina. Berdasarkan
pengalaman-pengalaman inilah
kemudian dapat disusun
program perencanaan warna bulu
pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
Berkaitan dengan pengembangbiakan lovebird untuk mendapatkan
warna bulu yang berbeda maka pengetahuan
dasar mengenai genetik sangat penting diketahui oleh penangkar. Dengan
pengetahuan dasar genetik
tersebut memungkinkan penangkar
untuk mengawinsilangkan lovebird
sehingga dapat diperoleh anak lovebird dengan warna bulu yang diinginkan.
Tweet |